Teknik – teknik dibawah ini adalah teknik yang paling banyak digunakan oleh seorang Hacker :
1. IP Spoofing
IP Spoofing juga dikenal sebagai Source Address Spoofing, yaitu
pemalsuan alamat IP attacker sehingga sasaran menganggap alamat IP
attacker adalah alamat IP dari host di dalam network bukan dari luar
network. Misalkan attacker mempunyai IP address type A 66.25.xx.xx
ketika attacker melakukan serangan jenis ini maka Network yang diserang
akan menganggap IP attacker adalah bagian dari Networknya misal
192.xx.xx.xx yaitu IP type C. IP Spoofing terjadi ketika seorang
attacker ‘mengakali’ packet routing untuk mengubah arah dari data atau
transmisi ke tujuan yang berbeda. Packet untuk routing biasanya di
transmisikan secara transparan dan jelas sehingga membuat attacker
dengan mudah untuk memodifikasi asal data ataupun tujuan dari data.
Teknik ini bukan hanya dipakai oleh attacker tetapi juga dipakai oleh
para security profesional untuk men tracing identitas dari para
attacker.
2. FTP Attack
Salah satu serangan yang dilakukan terhadap File Transfer Protocol
adalah serangan buffer overflow yang diakibatkan oleh malformed command.
tujuan menyerang FTP server ini rata-rata adalah untuk mendapatkan
command shell ataupun untuk melakukan Denial Of Service. Serangan Denial
Of Service akhirnya dapat menyebabkan seorang user atau attacker untuk
mengambil resource didalam network tanpa adanya autorisasi, sedangkan
command shell dapat membuat seorang attacker mendapatkan akses ke
sistem server dan file-file data yang akhirnya seorang attacker bisa
membuat anonymous root-acces yang mempunyai hak penuh terhadap system
bahkan network yang diserang. Tidak pernah atau jarang mengupdate versi
server dan mempatchnya adalah kesalahan yang sering dilakukan oleh
seorang admin dan inilah yang membuat server FTP menjadi rawan untuk
dimasuki. Sebagai contoh adalah FTP server yang populer di keluarga
UNIX yaitu WU-FTPD yang selalu di upgrade dua kali dalam sehari untuk
memperbaiki kondisi yang mengizinkan terjadinya bufferoverflow
Mengexploitasi FTP juga berguna untuk mengetahui password yang terdapat
dalam sistem, FTP Bounce attack (menggunakan server ftp orang lain
untuk melakukan serangan), dan mengetahui atau mensniff informasi yang
berada dalam sistem.
3. Unix Finger Exploits
Pada masa awal internet, Unix OS finger utility digunakan secara
efficient untuk men sharing informasi diantara pengguna. Karena
permintaan informasi terhadap informasi finger ini tidak menyalahkan
peraturan, kebanyakan system Administrator meninggalkan utility ini
(finger) dengan keamanan yang sangat minim, bahkan tanpa kemanan sama
sekali. Bagi seorang attacker utility ini sangat berharga untuk
melakukan informasi tentang footprinting, termasuk nama login dan
informasi contact. Utility ini juga menyediakan keterangan yang sangat
baik tentang aktivitas user didalam sistem, berapa lama user berada
dalam sistem dan seberapa jauh user merawat sistem. Informasi yang
dihasilkan dari finger ini dapat meminimalisasi usaha cracker dalam
menembus sebuah sistem. Keterangan pribadi tentang user yang dimunculkan
oleh finger daemon ini sudah cukup bagi seorang atacker untuk
melakukan social engineering dengan menggunakan social skillnya untuk
memanfaatkan user agar ‘memberitahu’ password dan kode akses terhadap
system.
4. Flooding & Broadcasting
Seorang attacker bisa menguarangi kecepatan network dan host-host
yang berada di dalamnya secara significant dengan cara terus melakukan
request/permintaan terhadap suatu informasi dari sever yang bisa
menangani serangan classic Denial Of Service(Dos), mengirim request ke
satu port secara berlebihan dinamakan flooding, kadang hal ini juga
disebut spraying. Ketika permintaan flood ini dikirim ke semua station
yang berada dalam network serangan ini dinamakn broadcasting. Tujuan
dari kedua serangan ini adalah sama yaitu membuat network resource yang
menyediakan informasi menjadi lemah dan akhirnya menyerah. Serangan
dengan cara Flooding bergantung kepada dua faktor yaitu: ukuran dan/atau
volume (size and/or volume). Seorang attacker dapat menyebabkan Denial
Of Service dengan cara melempar file berkapasitas besar atau volume
yang besar dari paket yang kecil kepada sebuah system. Dalam keadaan
seperti itu network server akan menghadapi kemacetan: terlalu banyak
informasi yang diminta dan tidak cukup power untuk mendorong data agar
berjalan. Pada dasarnya paket yang besar membutuhkan kapasitas proses
yang besar pula, tetapi secara tidak normal paket yang kecil dan sama
dalam volume yang besar akan menghabiskan resource secara percuma, dan
mengakibatkan kemacetan.
5. Fragmented Packet Attacks
Data-data internet yang di transmisikan melalui TCP/IP bisa dibagi
lagi ke dalam paket-paket yang hanya mengandung paket pertama yang
isinya berupa informasi bagian utama( kepala) dari TCP. Beberapa
firewall akan mengizinkan untuk memroses bagian dari paket-paket yang
tidak mengandung informasi alamat asal pada paket pertamanya, hal ini
akan mengakibatkan beberapa type system menjadi crash. Contohnya,
server NT akan menjadi crash jika paket-paket yang dipecah(fragmented
packet) cukup untuk menulis ulang informasi paket pertama dari suatu
protokol.
6. E-mail Exploits
Peng-exploitasian e-mail terjadi dalam lima bentuk yaitu: mail
floods, manipulasi perintah (command manipulation), serangan tingkat
transportasi(transport level attack), memasukkan berbagai macam kode
(malicious code inserting) dan social engineering(memanfaatkan
sosialisasi secara fisik). Penyerangan email bisa membuat system menjadi
crash, membuka dan menulis ulang bahkan mengeksekusi file-file
aplikasi atau juga membuat akses ke fungsi fungsi perintah (command
function).
7. DNS and BIND Vulnerabilities
Berita baru-baru ini tentang kerawanan (vulnerabilities) tentang
aplikasi Barkeley Internet Name Domain (BIND) dalam berbagai versi
mengilustrasikan kerapuhan dari Domain Name System (DNS), yaitu krisis
yang diarahkan pada operasi dasar dari Internet (basic internet
operation).
8. Password Attacks
Password merupakan sesuatu yang umum jika kita bicara tentang
kemanan. Kadang seorang user tidak perduli dengan nomor pin yang mereka
miliki, seperti bertransaksi online di warnet, bahkan bertransaksi
online dirumah pun sangat berbahaya jika tidak dilengkapi dengan
software security seperti SSL dan PGP. Password adalah salah satu
prosedur kemanan yang sangat sulit untuk diserang, seorang attacker
mungkin saja mempunyai banyak tools (secara teknik maupun dalam
kehidupan sosial) hanya untuk membuka sesuatu yang dilindungi oleh
password. Ketika seorang attacker berhasil mendapatkan password yang
dimiliki oleh seorang user, maka ia akan mempunyai kekuasaan yang sama
dengan user tersebut. Melatih karyawan/user agar tetap waspada dalam
menjaga passwordnya dari social engineering setidaknya dapat
meminimalisir risiko, selain berjaga-jaga dari praktek social
enginering organisasi pun harus mewaspadai hal ini dengan cara
teknikal. Kebanyakan serangan yang dilakukan terhadap password adalah
menebak (guessing), brute force, cracking dan sniffing.
9.Proxy Server Attacks
Salah satu fungsi Proxy server adalah untuk mempercepat waktu
response dengan cara menyatukan proses dari beberapa host dalam suatu
trusted network. Dalam kebanyakan kasus, tiap host mempunyai kekuasan
untuk membaca dan menulis (read/write) yang berarti apa yang bisa saya
lakukan dalam sistem saya akan bisa juga saya lakukan dalam system anda
dan sebaliknya.
10. Remote Command Processing Attacks
Trusted Relationship antara dua atau lebih host menyediakan fasilitas
pertukaran informasi dan resource sharing. Sama halnya dengan proxy
server, trusted relationship memberikan kepada semua anggota network
kekuasaan akses yang sama di satu dan lain system (dalam network).
Attacker akan menyerang server yang merupakan anggota dari trusted
system. Sama seperti kerawanan pada proxy server, ketika akses diterima,
seorang attacker akan mempunyai kemampuan mengeksekusi perintah dan
mengkases data yang tersedia bagi user lainnya.
11. Remote File System Attack
Protocol-protokol untuk tranportasi data –tulang punggung dari
internet— adalah tingkat TCP (TCPLevel) yang mempunyai kemampuan dengan
mekanisme untuk baca/tulis (read/write) Antara network dan host.
Attacker bisa dengan mudah mendapatkan jejak informasi dari mekanisme
ini untuk mendapatkan akses ke direktori file.
12. Selective Program Insertions
Selective Program Insertions adalah serangan yang dilakukan ketika
attacker menaruh program-program penghancur, seperti virus, worm dan
trojan (mungkin istilah ini sudah anda kenal dengan baik ?) pada system
sasaran. Program-program penghancur ini sering juga disebut malware.
Program-program ini mempunyai kemampuan untuk merusak system, pemusnahan
file, pencurian password sampai dengan membuka backdoor.
13. Port Scanning
Melalui port scanning seorang attacker bisa melihat fungsi dan cara
bertahan sebuah system dari berbagai macam port. Seorang atacker bisa
mendapatkan akses kedalam sistem melalui port yang tidak dilindungi.
Sebaia contoh, scaning bisa digunakan untuk menentukan dimana default
SNMP string di buka untuk publik, yang artinya informasi bisa di extract
untuk digunakan dalam remote command attack.
14.TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening and Packet
Interception TCP/IP Sequence Stealing, Passive Port Listening dan
Packet Interception berjalan untuk mengumpulkan informasi yang sensitif
untuk mengkases network. Tidak seperti serangan aktif maupun
brute-force, serangan yang menggunakan metoda ini mempunyai lebih
banyak kualitas stealth-like.
15. HTTPD Attacks
Kerawanan yang terdapat dalam HTTPD ataupun webserver ada lima macam:
buffer overflows, httpd bypasses, cross scripting, web code
vulnerabilities, dan URL floods.
HTTPD Buffer Overflow bisa terjadi karena attacker menambahkan errors
pada port yang digunakan untuk web traffic dengan cara memasukan banyak
carackter dan string untuk menemukan tempat overflow yang sesuai.
Ketika tempat untuk overflow ditemukan, seorang attacker akan
memasukkan string yang akan menjadi perintah yang dapat dieksekusi.
Bufer-overflow dapat memberikan attacker akses ke command prompt.
16. Remote File Inclusion (RFI)
Metode yang memanfaatkan kelemahan script PHP include(), include_once(),
require(), require_once() yang variabel nya tidak dideklarasikan
dengan sempurna. Dengan RFI seorang attacker dapat menginclude kan file
yang berada di luar server yang bersangkutan.
17. Local File Inclusion (LFI)
Metode yang memanfaatkan kelemahan script PHP include(), include_once(),
require(), require_once() yang variabel nya tidak dideklarasikan
dengan sempurna. Dengan LFI seorang attacker dapat menginclude kan file
yang berada di dalam server yang bersangkutan.
18. SQL injection
SQL injection adalah teknik yang memanfaatkan kesalahan penulisan query
SQL pada suatu website sehingga seorang hacker bisa menginsert beberapa
SQL statement ke ‘query’ dengan cara memanipulasi data input ke
aplikasi tersebut. sql injection merupakan teknik lawas namun paling
banyak digunakan oleh para dedemit maya.
19. Cross Site Scripting (XSS)
XSS dikenal juga dengan CSS adalah singkatan dari Cross Site Scripting.
XSS adalah suatu metode memasukan code atau script HTML kedalam suatu
website yang dijalankan melalui browser di client.
0 comments:
Post a Comment